RGN TIMES – Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar di Nusantara yang berdiri pada tahun 1293 M dan mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350–1389 M) yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada.
Namun, setelah masa kejayaannya, Majapahit mengalami kemunduran yang berujung pada keruntuhannya di akhir abad ke-15. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit:
1. Perebutan Takhta dan Konflik Internal
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak menggantikannya. Perebutan takhta antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dan Bhre Wirabhumi (anak dari selir) menyebabkan Perang Paregreg (1404–1406 M), yaitu perang saudara yang melemahkan stabilitas politik dan kekuatan kerajaan.
2. Melemahnya Otoritas Pusat
Akibat perang saudara, banyak daerah vasal (wilayah kekuasaan Majapahit) mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan-kerajaan merdeka. Otoritas pusat Majapahit semakin lemah, terutama di wilayah-wilayah luar Jawa.
3. Munculnya Kesultanan Islam di Nusantara
Pada abad ke-15, Kesultanan Demak yang berbasis Islam mulai tumbuh di pesisir utara Jawa. Pengaruh Islam semakin kuat di wilayah perdagangan strategis yang sebelumnya berada di bawah kendali Majapahit. Kesultanan Demak akhirnya menjadi kekuatan utama yang mempercepat keruntuhan Majapahit.
4. Peralihan Jalur Perdagangan
Jalur perdagangan maritim berubah dari Selat Malaka ke wilayah pesisir utara Jawa, yang dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Islam. Hal ini menyebabkan ekonomi Majapahit merosot karena kehilangan kendali atas perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya.
5. Serangan dari Kesultanan Demak
Dipimpin oleh Raden Patah, Kesultanan Demak melancarkan serangan besar ke Majapahit sekitar tahun 1478 M. Serangan ini menandai akhir dari kekuasaan Majapahit di bawah pemerintahan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.
Akhir Kerajaan Majapahit
Setelah kekalahan dari Demak, Majapahit runtuh secara politik dan wilayahnya banyak dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Islam. Meski demikian, warisan budaya dan pengaruh Majapahit tetap bertahan melalui tradisi, hukum, dan sastra di Nusantara, yang turut membentuk identitas bangsa Indonesia.
Peninggalan penting dari masa Majapahit mencakup Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Karya Sastra Nagarakretagama yang mencatat kebesaran kerajaan tersebut.
(Dadank)