DEPOK, RGN TIMES – Kepala SMAN 6 Depok Siti Faizah, tetap masuk ke sekolah meski Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah mencopotnya imbas study tour.
“Masih masuk, kalau saya tidak salah tadi pagi masih ada (kepala sekolah). Tapi setelah itu, saya belum lihat lagi,” kata Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan, Jum’at (21/2/2025).
Syahri menyampaikan, Kepala SMAN 6 Depok akan terus hadir ke sekolah karena statusnya dicopot dari jabatan, bukan dipecat.
“Kalau dibilang masih hadir, beliau tidak akan pernah berhenti untuk hadir karena beliau kan bukan dipecat di situ, tapi dicopot dari jabatan,” ungkap Syahri.
Saat ditanya apakah nantinya kepala sekolah akan menjadi guru atau staf lain, Syahri tak menjawab.
Namun, dia bilang, kepala sekolah masih mempunyai kewajiban sebagai aparatur sipil negara (ASN) untuk menjalankan kewajiban di sekolah.
“Kalau dicopot dari jabatan pun nanti beliau tetap punya kewajiban untuk bertugas,” tutur Syahri.
Syahri menambahkan, sejauh ini, perkara pencopotan Kepala SMAN 6 Depok masih dalam proses klarifikasi dengan pihak terkait, yakni Inspektorat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Kan Pak Gubernur juga tidak akan langsung serta merta mencopot jabatan seseorang tanpa melakukan klarifikasi dulu. Jadi, untuk saat ini masih dalam tahap atau proses verifikasi dan klarifikasi,” ujar Syahri.
Nantinya, hasil laporan berisi klarifikasi dan verifikasi akan menetapkan sanksi yang paling tepat untuk kepala sekolah.
Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi mengaku telah mencopot Kepala SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour.
Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini langsung diteken Dedi pada hari pertamanya bekerja sebagai gubernur Jawa Barat.
“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi,“ ujar Dedi di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi hal yang pihaknya benahi. Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.
Adapun sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap menggelar kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali, meski sempat dilarang Dedi Mulyadi.
Study tour tersebut, bakal berlangsung selama delapan hari, yakni pada 17-24 Februari 2025, dengan tujuan mengunjungi perguruan tinggi dan melakukan observasi budaya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 ditiadakan. Pasalnya, Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour yang dinilai terlalu besar.
“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” jata Dedi saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025).
Dedi menyebut, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.
(Lia)